4 Langkah Dilakukan Timnas Indonesia U-19 Usai Gagal ke Semifinal Piala AFF U-19 2022: Saran dari Pelatih asal Malaysia. Timnas U-19 Indonesia secara tragis tersingkir di Piala AFF U-19 2022. Status sebagai tuan rumah dan tim paling produktif dengan 17 gol dalam lima laga tak cukup membawa pasukan Shin Tae-yong lolos ke Grup A meski memiliki nilai sama dengan Vietnam dan Thailand yakni 11 poin. Aturan head to head yang diberlakukan dalam ajang ini menjadi penyebabnya. Saat dihubungi oleh wartawan, Senin (11/7/2022), mantan pelatih PSM Makassar, Raja Isa, menyarankan Timnas Indonesia U-19 harus move on dan melupakan pengalaman pahit ini.
Apa Saja 4 langkah yang disarankan oleh pelatih asal Malaysia?
Apalagi, pada September nanti, Garuda Nusantara akan mengikuti kualifikasi Piala Asia U-20 2023. Pada fase ini, Hokky Caraka dan rekan-rekannya berada di Grup F bersama Hong Kong, Timor Leste, dan Vietnam. Raja Isa yang merupakan pelatih asal Malaysia optimistis dengan pelatih setingkat Piala Dunia seperti Shin Tae-yong, timnas U-19 bisa berbuat banyak saat menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan.
1. Minimum 10 Percobaan dengan Tim Tingkat Dunia
Selain mengikuti kualifikasi Piala Asia U-20 2023 nanti, Raja Isa menyarankan agar Timnas Indonesia U-19 menjadwalkan uji coba dengan tim-tim kuat dari Asia, Eropa, Amerika dan Afrika.
Menurut Raja Isa, persidangan harus di Indonesia. Tujuannya tidak hanya untuk menguji kekuatan tim, tetapi juga untuk mempersiapkan penampilan di depan penonton itu sendiri.
Selain uji coba resmi, PSSI juga bisa menggelar turnamen dengan mengundang tim-tim kelas dunia ke Indonesia agar suasana dan tekanannya berbeda.
2. Percepat Proses Naturalisasi 4 Langkah Dilakukan Timnas
Merujuk pada penampilan Timnas U-19 di Piala Toulon dan Piala AFF U-19, Raja Isa berharap PSSI bekerja lebih keras untuk mempercepat proses naturalisasi pemain yang direkomendasikan Shin Tae-yong.
Sebab di mata pelatih yang juga pernah menangani Persipura itu, Garuda Nusantara sulit mencapai target minimal lolos dari babak penyisihan grup Piala Dunia U-20 nanti.
Menurut pelatih berpaspor Malaysia ini, hampir semua pemain terbaik dunia pernah bermain di Piala Dunia U-20. Dia merujuk saat Malaysia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 1997.
Saat itu, pemain seperti Michael Owen (Inggris), Juan Riqulme, Esteban Cambiasso, Pablo Aimar, Walter Samuel (Argentina), David Trezequet, William Gallas, Thierry Henry dan Nicolas Anelka (Prancis) tampil di Malaysia.
3. Butuh Psikolog 4 Langkah Dilakukan Timnas
Raja Isa juga berharap manajemen U-19 menggunakan layanan psikologis, khususnya sepakbola, untuk membantu mengangkat mental para pemain Garuda Nusantara.
“Pelatih Shin Tae-yong memang dikenal sebagai pelatih tingkat tinggi dan memperhatikan perkembangan sikap pemain. Namun, lebih baik jika ada psikolog di tim,” kata King Isa.
Timnas Indonesia memiliki latar belakang psikologis dengan mantan atletnya, yakni Jo Rumeser. Mantan atlet sepak bola timnas ini aktif mendampingi timnas pada era 1980-1990-an.
4. Pemahaman Taktis
Raja Isa menilai Shin Tae-yong berhasil membangun karakter tim menjadi militan dan memiliki semangat juang yang tinggi. Namun, ini tidak cukup tanpa pemahaman taktis bahwa Shin Tae-yong mendukung timnya.
Salah satunya adalah transisi dan keputusan saat menyerang dan bertahan. “Indonesia memiliki 17 gol dan hanya mencetak dua gol dalam lima pertandingan di Piala AFF 2022,” kata Raja Isa.
“Tapi, Indonesia tidak mampu mencetak gol ke gawang Thailand dan Vietnam. Ini masih level ASEAN, bukan Piala Dunia U-20,” lanjutnya.